Pernah mendengar istilah trial bike? Ya, trial bike adalah salah satu cabang olahraga ekstrim bersepeda yang dikembangkan melalui teknik BMX dan mountain bike.
Di Tangerang, All Ride adalah komunitas pesepeda pelopor trial bike. Mereka sering nongkrong di Summarecon Mal Serpong (SMS). Olahraga sepeda yang satu ini memang masih sedikit peminatnya dan lebih banyak dipertandingkan dalam kompetisi-kompetisi khusus. Sesuai namanya, trial bike menuntut para biker untuk memiliki nyali besar agar bisa menghalau obstacle (rintangan,Red). " Trial bike lebih diutamakan low speed dan keseimbangan," kata Juli Fajar Ketua All Ride.
Dijelaskannya, para biker harus mampu melewati rintangan tanpa harus turun kaki. Salah satu contohnya, biker harus melompati meja tanpa jarak atau dikenal side hop. Juli menjelaskan, tingkatan trial bike, intinya terbagi menjadi tiga yakni, track stand dimana bikers harus di atas sepedanya tanpa harus menginjakkan kaki.
Sedangkan tingkatan selanjutnya adalah rocking, tingkatan ini menuntut bikers untuk mampu menggerakan sepedanya secara bergantian antara bagian depan dan belakang sepeda tanpa harus menginjakkan kaki ke tanah. Tingkatan ketiga adalah hopping, dimana bikers harus bisa menguasai teknik melompat. Ketiga tingkatan ini mengedepankan keseimbangan. " Jika tiga teknik dasar ini dikuasai, biker selanjutnya bisa mengembangkan ke teknik yang lebih rumit," kata Juli.
Sementara untuk jenis obstacle, cukup bervariasi seperti meja dengan ketinggian hingga 90 meter. Jenis sepeda yang digunakan adalah sepeda yang dirancang khusus. Juli menyebutkan, saat ini, bike trial belum banyak dijual di Indonesia, dan harus memesannya dari Singapura dan Hongkong. "Sepedanya kami pesan dari Singapura dan Hongkong, karena sepeda jenis trial bike tidak ada di Indonesia." imbuh Juli. (001)
0 komentar:
Posting Komentar